Monday, August 2, 2010

Kenalan...

Mari Berpikir Dengan Pantat

Pada era teknologi perang seperti saat ini, sulit bagi klan manusia bila hanya mengandalkan kemampuan otaknya saja, apa lagi otot saja. Kita tahu bawasannya otak kita adalah organ terkecil pada susunan tubuh kita (yang saya yakini bahwa otak kita itu berbentuk bulat).


Otak makin hari makin tidak berharga, istilah seperti ‘tidak punya otak’, ‘otak udang’, ‘otak-otak’, dan ‘otak kejahatan’ menjadi ungkapan kekecewaan manusia terhadap popularitas dan eksistensi otak. Demikian pula dengan otot.

Otot yang dalam bahasa latinnya berasal dari kata primatae,

yang artinya monyet ini merupakan organ yang paling menggelikan dan menjijikkan.

Mengandalkan gelembung daging yang dilatih setiap hari untuk mendapatkan kepercayaan bahwa si empunya merupakan makhluk paling perkasa (sumpah, ini bukan pernyataan iri hati). Menariknya, otot adalah seseorang yang penuh dengan keingkaran, ia tidak lepas dari rasa salah, karena itu timbul ungkapan yang biasa disebut ‘salah otot’. Balsem, salah satu obat yang sangat dianjurkan oleh psikolog-psikolog ternama.

Kegagalan dua oknum yang sangat terkenal tersebut memaksa kita memaksimalkan sumber daya organ manusia lain yang layak mendapatkan porsi istimewa didalam hati masyarakat kita yang mulai pintar dan nakal. Pantat.


Pantat merupakan organ yang kerap terlupakan. Padahal pantat merupakan organ pertama yang kita lihat sejak awal kita lahir. Pantat merupakan tempat kita bertumpu saat kita duduk. Pantat merupakan kenikmatan saat perut penuh dan bergejolak. Pantat melindungi kita dari pukulan ayah saat kita nakal.






Pantat merupakan kebanggaan kita saat kita kecil dahulu saat orang-orang berkata ‘duh, montoknya’.


Mari kita berpikir dengan filosofi pantat. Berpikir dengan pantat kita. Apa yang kita lewatkan dari hidup kita, apa yang harus kita tertawakan dalam hidup kita, apa yang harus kita hargai dan apa yang harus kita caci. Dengan pantat kita menikmati hidup, dengan pantat kita rekam memori-memori masa kecil dan dengan pantat kita berpikir untuk masa depan.

Kremikreminakal paling tahu apa itu pantat.

4 comments:

  1. Hahahaha... parah dah.
    Keren2....


    Lanjutkan, bos!

    ReplyDelete
  2. hehe..tengkyu bos may. semoga batuan vulkanik kelak dapat dipergunakan untuk mencegah kremikreminakal.

    ReplyDelete
  3. Sayangi pantat kalian seperti anak kandung sendiri!

    ReplyDelete